Selasa, 04 Oktober 2011

Siapkah?

Night all.

I guess all of you don't know this yet, but it's been 2 months since the day I broke up with my girlfriend. Ya. Gua putus. Tapi, hal ini gak begitu kerasa. Mungkin emang karena hubungan kita yang gak gitu deket. Apalagi sejak masuk SMA dengan tugas-tugas yang menumpuk, ulangan-ulangan yang kerasa mau ngelahap lo hidup-hidup. Dia desperate banget pisah sama gua. Tapi, mau gimana lagi? Daripada gantung, mending digunting aja *i mean, whatthef?!* Gua inget banget pas sebulan pisah, dia ngepost di Social Network kalo dia masih nangis tiap malem. Nangisin kejadian ini. Gua mencoba mengatasi hubungan yang semakin menjauh dengan cara menjadi best friendnya. Tapi, kalo dia ada di deket gua, entah mau cerita atau sekedar nyapa, gua masih suka ngerasa kalo hubungan yang banyak orang bilang sebagai 'pacaran' ini belumlah berakhir.

And now. The past came to me. The hope I've wished all of those years have come in front of me. Well, dulu waktu SD gua punya cewek. Kita pisah waktu SMP, karena sebuah kesalah-pahaman. Tapi, kita malah jadi best friend. Ngobrolnya masih asik, Masih suka bales-balesan post di Social Network, dll. Dan beberapa bulan yang lalu, hal yang dulu gua dambakan terpampang di depan muka gua. Secara tersirat dia menyatakan kalo dia suka sama gua. Ok. Gua galau.

Gua bener-bener bingung harus bilang apa. Entah kenapa, gua merasa belum siap untuk melangkahkan kaki ke tahap selanjutnya. Tahap yang banyak orang bilang sebagai 'PACARAN'. I mean, my friends told me their love life, and honestly, I've always been happy to hear them. Tapi, untuk menuliskan dan menceritakan kisah kehidupan cinta gua, gua rasa kesiapan gua perlu dipertanyakan. Buat gua, cinta itu bukan cuma masalah suka-sukaan, sayang-sayangan yang harus dipertontonkan di depan umum atau dipublikasikan secara meriah *no offense* tapi ini masalah ikatan emosi *anjir bahasanya* dan perasaan. Gua gak heran kenapa cewek gua yang dulu bisa nangis sampe segitu lamanya, mungkin karena emang dia ngerasa gak bisa melepas gua. Sorry, gua bukan bicara sombong atau apa, tapi emang gitu keadaannya. Dan gua gak mau hal itu kejadian lagi, lagi, dan lagi. Masa iya, dalam setiap hubungan gua dengan pasangan gua nanti, selalu berakhir dengan ratapan dan tangisan?? *amit-amit ketok mejaa*

Bagi yang baca blog ini, gua punya pertanyaan buat lo. Menurut lo, apa yang perlu atau bahkan harus gua lakukan?

Thanks for your help.

Sekian.

P.S. HELP NEEDED!!

2 komentar:

Tessa mengatakan...

lama2 nanti juga bisa kok..hehe sebagian besar cewe emang bgitu, klo ptus biasany nngs.(gue termasuk d dlmny) cuma tinggal gmn si cewe bisa face the truth and move on aja :D

Seth Roosevelt mengatakan...

thanksfor the comment.. sekarang dia mulai agak membaik... tinggal yang masalah kedua ini. apa yg bisa dan harus gua lakukan terhadap dia...